Top 10 SEA Games Terburuk Indonesia Sepanjang Masa

13 Mei 2023

Setelah membahas tentang Top 10 Sea Games Terbaik Indonesia sepanjang keiikutsertaannya sejak tahun 1977, artikel berikut kali ini adalah membahas tentang 10 SEA Games terpuruk yang dialami Indonesia khususnya menjelang awal tahun 2000an sampai sesudahnya dimana Sea Games kali didominasi oleh Tuan Rumah yang menentukan cabang olahraga yang dipertandingkan di Sea Games mulai tahun 2001 berawal dari Malaysia, kemudian berturut-turut dalam Sea Games selanjutnya Vietnam yang berlangsung tahun 2003 untuk pertama kalinya juara umum, khusus bagi Vietnam, mereka menjadi kekuatan baru di dunia olahraga Asia Tenggara setelah sebelumnya didominasi oleh Thailand dan Indonesia. SEA Games kali ini sudah melenceng dari tujuannya semula dimana sudah banyak kasus kecurangan dalam event olahraga, fasilitas yang kurang memadai turut mewarnai perjalanan Sea Games dan terakhir banyak cabang olahraga yang belum dipertandingkan di Olimpiade ditambahkan turut berpengaruh mengapa tuan rumah hampir dipastikan menjadi juara umum, kecuali Thailand yang masih konsisten meski di negara yang belum menjadi kekuatan utama. Kini saya akan membahas Top 10 SEA Games terburuk yang diikuti kontingen Indonesia di bawah berikut.

10. Vietnam 2021 (69 Emas 91 Perak 81 Perunggu)


Vietnam yang menjadi tuan rumah Sea Games 2021 terpaksa memundurkan jadwalnya di bulan Mei 2022 yang sebelumnya di akhir tahun 2021 karena kasus Corona yang menggila menyebabkan kekecewaan para kontingen negara ASEAN termasuk Indonesia dimana mereka ingin fokus Asian Games yang berlangsung di Hangzhou tahun 2022 yang pada akhirnya diundur tahun 2023. Vietnam untuk kedua kalinya berhasil menjadi menjadi juara umum setelah sebelumnya tahun 2003 dimana Vietnam menjadi tuan rumah kali ini untuk pertama kalinya Vietnam memecahkan rekor dengan meraih lebih dari 200 emas mengalahkan rekor Sea Games 1997 dimana Indonesia meraih 194 Emas. Di Sea Games 2021 Indonesia tidak mengirimkan banyak atlet seperti di Filipina tahun 2019 dimana Indonesia hanya meraih 72 Emas di peringkat ke 4. Kontingen Indonesia meski hanya meraih 69 Emas berhasil meraih peringkat 3 dimana Juara bertahan Filipina turun ke posisi ke 4 dimana Indonesia untuk pertama kalinya meraih Emas di Cabang olahraga Basket di mana Indonesia mengalahkan juara bertahan Filipina dengan skor 85-81.

  9. Mnyanmar 2013 (65 Emas 84 Perak 111 Perunggu)


Mnyanmar untuk pertama kalinya di bawah Aung Syu Kii menjadi tuan rumah Sea Games 2013 setelah sebelumnya masih bernama Burma ketika masih bernama Seap Games. Indonesia yang datang sebagai juara Sea Games yang sebelumnya berlangsung di Jakarta dan Palembang tidak dapat mempertahankan gelarnya karena faktor non teknis, seperti kecurangan di cabang olahraga tertentu yang merugikan peserta sehingga mencoreng penyelenggaraan Sea Games ini yang mempertandingan 37 cabang. Untuk pertama kalinya Mnyanmar berhasil merebut posisi kedua dengan 86 emas yang merupakan prestasi terbaik sedangkan Thailand menjadi juara umum Sea Games kali ini. Untuk pertama kalinya di cabang Bulutangkis, Indonesia menurunkan pemain pelapis dikarenakan atlet utamanya mengikuti kejuaraan lain tidak seperti sebelumnya dimana atlet utama selalu ikut Sea Games sebelumnya.

  8. Thailand 1985 (62 Emas 73 Perak 76 Perunggu)


Kontingen Indonesia untuk pertama kalinya tidak mempertahankan juara umum dimana Sea Games berlangsung di Thailand setelah sebelumnya Indonesia mendominasi Sea Games 4 kali berturut-turut sejak debut tahun 1977. Masih mempertandingkan 18 cabang olahraga, Indonesia mengalami kemunduruan dari beberapa cabang Olahraga dimana Indonesia tak berdaya di hadapan tuan rumah Thailand yang antusias mendukung atlet mereka. Di masa itu terjadi regenerasi atlet dimana mereka yang juara Sea Games sebelumnya sudah mundur sehingga tongkat estafet atlet yang baru ikut Sea Games belum siap secara mental sehingga target emas melayang. Untuk perolehan medali yang diraih kontingan Indonesia mengalami penurunan dibanding Sea Games sebelumnya yang hanya meraih 64 emas sehingga harus puas di posisi kedua. 

  7. Thailand 2007 (56 Emas 64 Perak 83 Perunggu)


Thailand membutuhkan 8 tahun untuk kembali menjadi Juara Sea Games dimana Thailand terpilih menjadi tuan rumah Sea Games 2007 yang berlangsung di Nakhon Ratchasima setelah sebelumnya di Chiang Mai tahun 1995. Sea Games 2007 mempertandingkan 43 cabang olahraga dimana Sepak Takraw memperkenalkan cabang baru yang berbuntut kontroversi. Indonesia berhasil naik di posisi keempat dalam perolehan medali sedangkan juara bertahan Filipina turun ke posisi keenam. Dalam Sea Games 2007 terdapat momen terbaik dimana Tim Bulutangkis menyapu bersih medali emas baik dalam beregu maupun tunggal dan ganda untuk terakhirnya sejak tahun 1997.

  6. Vietnam 2003 (55 Emas 68 Perak 98 Perunggu)


Sea Games pertama yang berlangsung di Vietnam, dimana untuk pertama kalinya Vietnam menjadi kekuatan baru bersama Thailand, Malaysia dan Indonesia menjadi juara umum Sea Games pertama kalinya. Sejak kembali ikut tahun 1989 hingga selanjutnya Vietnam terus berkembang sehingga memacu semangat atlet Vietnam yang selama ini dibayangi Thailand dan Indonesia. Malaysia yang sebelumnya juara Sea Games sebelumnya turun di posisi kelima, sedangkan Indonesia tetap berada di posisi ketiga meskipun emas diraih menurun dibanding sebelumnya. Untuk pertama kalinya Sea Games menambahkan Catur, Fin Swimming, Shuttlecock yang sebelumnya bukan olahraga Olimpiade diantara 32 cabang Olahraga yang dipertandingkan di Sea Games 2003.

  5. Filipina 2005 (50 Emas 78 Perak 89 Perunggu)


Setelah Vietnam menjadi juara tahun 2003 giliran Filipina yang menjadi juara umum Sea Games dengan memanfaatkan status tuan rumah tahun 2005. Mempertandingkan 40 cabang olahraga, untuk pertama kalinya Sea Games mempertandingkan cabang olahraga Bisbol, Dancesport, Bola Tangan, Muay Thai Kickboxing dan Triathlon untuk pertama kalinya. Untuk pertama kalinya olahraga Basket tidak dipertandingkan di Sea Games yang sebenarnya merupakan olahraga unggulan Tuan Rumah Filipina menimbulkan kontroversi, meskipun hal tersebut tidak mengubah fakta bahwa Filipina adalah pemenang juara Sea Games di tahun tersebut. Indonesia untuk pertama kalinya berada di posisi 5 dibawah tuan rumah Filipina, Thailand, Vietnam yang sebelumnya juara bertahan melorot ke posisi ke 3 dan Malaysia berada di urutan keempat.

  4. Singapura 2015 (47 Emas 61 Perak 74 Perunggu)


Singapura yang tengah dilanda duka ketika Bapak Pembangunan Singapura Lee Kuan Yew meninggal dunia terpilih menjadi tuan rumah Sea Games 2015 yang mempertandingkat 36 cabang. Hal yang ditakutkan terjadi entah kenapa ketika suatu negara menjadi tuan rumah prestasi meningkat dimana Singapura untuk pertama kalinya menduduki runner-up dibawah Thailand yang kembali merebut juara umum. Indonesia kembali terlempar ke posisi ke 5 dimana sebelumnya melorot ke urutan keempat. Kontingen Indonesia tidak memprioritaskan Sea Games kali ini dimana Pemerintah Indonesia memilih untuk mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Asian Games tahun 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang dibandingkan Sea Games yang selama ini diprioritaskan.

  3. Brunei 1999 (45 Emas 43 Perak 59 Perunggu)


Untuk pertama kalinya sejak debut tahun 1977 Brunei Darussalam terpilih menjadi tuan rumah Sea Games 1999 setelah sebelumnya belum pernah jadi tuan rumah karena kurangnya sarana fasilitas yang menunjang atlet untuk bertanding sehingga hanya mempertandingan 21 cabang Olahraga, jauh berkurang dibanding tahun sebelumnya terdiri dari 36 cabang. Kontingan Indonesia setelah Sea Games 1997 mengalami kemunduran setelah krisis moneter yang menghantam Asia tahun tersebut terpengaruh mulai pemotongan dana sehingga tidak maksimal. Untuk pertama kalinya Indonesia duduk di peringkat ketiga dibawah Malaysia dan Thailand yang menjadi juara umum Sea Games di luar tuan rumah. Sementara di cabang olahraga Sepakbola, Sea Games kali ini menjadi terakhirnya memakai timnas senior sehingga untuk Sea Games berikutnya terdiri dari U-23 termasuk beberapa pemain senior karena sudah ada turnamen Piala AFF yang baru diselenggarakan khusus untuk kawasan Asia Tenggara. 

  2. Laos 2009 (43 Emas 53 Perak 74 Perunggu)


Untuk pertama kalinya Laos menjadi tuan rumah Sea Games tahun 2009 dimana Thailand menghentikan tradisi Tuan Rumah yang sebelumnya otomatis menjadi Juara Sea Games meskipun olahraga yang dipertandingkan berkurang menjadi 29 cabang. Mirip dengan Brunei tahun 1999, Indonesia berhasil naik ke peringkat ke 3 meski menurun dibandingkan tahun 1999 dimana Laos berhasil meraih 33 emas yang merupakan prestasi tertinggi sepanjang Sea Games diadakan dimana mereka berada di posisi ketujuh setelah sebelumnya berada di papan bawah. Keiistimewaan tuan rumah menentukan cabang olahraga akan terus menghantui event Sea Games ke depannya

  1. Malaysia 2017 (38 Emas 63 Perak 90 Perunggu)


Jika ditanya tahun berapa penyelenggaraan Sea Games terburuk bagi kontingen Indonesia sepanjang keikut-sertaan sampai menimbulkan kecaman yang sulit terlupakan, maka bisa dibilang negara tetangga saya tempatkan di urutan yang satu ini. Tak perlu ditanya lagi, mulai dari kurangnya sarana atlet Sea Games serta kasus kecurangan dimana di cabang sepak takraw timnas putri melakukan walkout sehingga Indonesia hanya membawa pulang 38 Emas setara 1 emas dalam setiap cabang olahraga yang dipertandingkan. Meski begitu terdapat momen dimana Prima Wisnu Wardhana meraih emas di cabang olahraga Panahan kategori individual dengan mengalahkan tuan rumah Malaysia di Final. 
Previous
Next Post »
0 Komentar